Informatika, sebagai ilmu yang mempelajari pengolahan data dan informasi berbasis teknologi, telah menjadi tulang punggung kemajuan peradaban manusia di era modern. Dari dunia pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pemerintahan, peran informatika telah mengubah pola interaksi dan sistem kerja masyarakat global. Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Dalam konteks ini, umat Islam dituntut untuk memahami dan memanfaatkan informatika sebagai bagian dari perintah Allah dalam menuntut ilmu dan memberi manfaat bagi umat manusia.
1. Dalil Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Al-Qur’an tidak menyebut informatika secara langsung, namun memberikan landasan kuat tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan penggunaan akal sebagai anugerah Allah SWT. Beberapa ayat berikut dapat menjadi dasar spiritual terhadap pentingnya penguasaan ilmu, termasuk informatika:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ١١ …
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan menempati posisi penting dalam Islam. Informatika sebagai cabang ilmu modern menjadi bagian dari tangga kemuliaan tersebut.
وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٣١
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya…”
(QS. Al-Baqarah: 31)
Ayat ini mengisyaratkan awal mula ilmu pengetahuan dan sistem informasi, yaitu kemampuan memberi nama atau mendefinisikan sesuatu, yang merupakan dasar dari sistem informasi dalam informatika.
2. Peran Informatika dalam Kehidupan Modern
a. Dunia Pendidikan
Teknologi informatika telah merevolusi sistem pendidikan dengan kehadiran e-learning, platform digital, dan kecerdasan buatan (AI). Akses pengetahuan menjadi lebih merata dan efisien.
b. Dunia Kesehatan
Informatika medis memungkinkan diagnosis penyakit yang lebih cepat dan akurat, pengelolaan rekam medis elektronik, dan pemantauan pasien jarak jauh.
c. Ekonomi dan Bisnis
Transformasi digital melalui e-commerce, big data, dan blockchain menunjukkan bahwa keberhasilan ekonomi modern sangat bergantung pada penguasaan teknologi informasi.
d. Pemerintahan dan Pelayanan Publik
E-Government menjadi solusi transparansi dan efisiensi birokrasi. Penggunaan sistem informasi terintegrasi membuat pelayanan publik lebih cepat dan terukur.
3. Pandangan Ilmuwan Dunia Barat
Beberapa tokoh dunia Barat memberikan penekanan pada pentingnya teknologi informasi:
a. Alan Turing (1912–1954)
Bapak ilmu komputer modern ini menyatakan bahwa:
“The idea behind digital computers may be explained by saying that these machines are intended to carry out any operations which could be done by a human computer.”
Artinya, informatika diciptakan untuk membantu manusia mengelola informasi lebih cepat dan efisien.
b. Bill Gates
Pendiri Microsoft, menyatakan:
“Information technology and business are becoming inextricably interwoven. I don’t think anybody can talk meaningfully about one without the talking about the other.”
Ini menegaskan bahwa informatika tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kehidupan, khususnya dalam bisnis.
4. Pandangan Cendekiawan Islam terhadap Ilmu dan Teknologi
Islam mendorong umatnya untuk tidak tertinggal dalam penguasaan ilmu, termasuk teknologi:
a. Ibnu Sina (980–1037)
Tokoh ilmuwan Muslim yang menggabungkan ilmu logika, matematika, dan kedokteran. Dalam karyanya “Kitab al-Shifa”, ia menjelaskan pentingnya sistem informasi dalam diagnosis penyakit.
b. Al-Khwarizmi (780–850)
Penemu algoritma yang menjadi fondasi dari informatika modern. Namanya menjadi asal kata “algorithm”.
“Ilmu adalah kehidupan bagi hati dari kebodohan, cahaya bagi mata dari kebutaan.”
(Al-Khwarizmi)
Ilmu informatika, dalam pandangan ini, adalah penerang zaman dari kegelapan ketidaktahuan dan sarana mencapai kemaslahatan.
5. Informatika sebagai Bagian dari Tanggung Jawab Moral Muslim
Umat Islam di era modern harus memahami informatika bukan hanya sebagai alat duniawi, tetapi juga sebagai sarana dakwah dan kontribusi terhadap kemajuan umat manusia. Penguasaan terhadap informatika berarti membuka jalan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan secara global, menghadirkan solusi atas problematika umat, serta memperkuat posisi Islam dalam percaturan global.
6. Tantangan Etika dan Spiritualitas dalam Dunia Digital
Dengan kekuatan informatika, muncul pula tantangan baru seperti penyebaran hoaks, kejahatan siber, dan pelanggaran privasi. Di sinilah nilai-nilai Islam seperti shiddiq (kejujuran), amanah (tanggung jawab), dan ihsan (etika kerja) harus menjadi prinsip utama dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi.
Referensi
Al-Qur’an Al-Karim, terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia.
Al-Khwarizmi, Hisab al-Jabr wal-Muqabala.
Nasr, S. H. (2006). Science and Civilization in Islam. Harvard University Press.
Turing, A. (1936). On Computable Numbers, with an Application to the Entscheidungsproblem.
Gates, B. (1999). Business @ The Speed of Thought.
UNESCO (2023). The Role of ICT in Education and Development.
Ziauddin Sardar (1989). Exploring Islam’s Scientific Heritage.
M. Y. Rachmat (2021). Fikih Informatika: Etika Digital dalam Pandangan Islam. Pustaka Pelajar.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berbagai publikasi tentang transformasi digital Indonesia.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar