Pendahuluan
Pendidikan karakter memiliki peran fundamental
dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi
juga memiliki integritas, empati, dan etika kuat. Ketika krisis moral dan etika
semakin terasa dalam berbagai aspek kehidupan, pendidikan karakter menjadi
pondasi utama dalam dunia pendidikan.
Menurut perspektif Islam, karakter—atau
akhlaq—bukan hanya sekadar soal moral umum, melainkan bagian tak terpisahkan
dari pendidikan. Islam sangat menekankan pengembangan akhlak mulia sebagai inti
dari tujuan pendidikan sejati
1. Dalil dari Al-Qurʾan
a) Meneladani Rasulullah ﷺ
Al-Qurʾan menyebut Nabi Muhammad ﷺ sebagai
"utt̄ū l-ḥusnā"—bermaksud sebagai teladan terbaik dalam karakter
Hal ini menegaskan bahwa gaya hidup dan akhlak
beliau harus menjadi cerminan dalam pendidikan karakter.
b) Ayat-ayat tentang karakter dan akhlak
QS Al-Isra’ [17]:23: Allah memerintahkan berbuat
baik kepada orang tua dan memperlakukan mereka dengan sopan — sebagai landasan
nilai moral seperti hormat, kesantunan, dan kasih sayang
QS Luqman [31]:12–14: Menyiratkan pentingnya
nasehat moral—khususnya ajaran tidak menyekutukan Allah, menghormati orang tua,
kesabaran—sebagai bagian dari pendidikan karakter
Dari Surah Al-Isra’ ayat 23–38, terdapat
nilai-nilai karakter penting seperti religiusitas, kesopanan, rendah hati,
tolong-menolong, percaya diri, tanggung jawab, dan dapat dipercaya — yang
idealnya ditumbuhkan melalui tiga fase: memahami nilai, merasakan nilai, dan
mengamalkan nilai
2. Dalil dari Hadits
Nabi ﷺ bersabda:
"Dikirim aku untuk menyempurnakan akhlak"
— menegaskan inti ajaran Islam adalah karakter yang baik
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling
baik akhlaknya" (Sahih Bukhari) — menggarisbawahi keutamaan perilaku mulia
dalam menilai kualitas seorang Muslim
"Akhlak yang baik lebih berat timbangannya di
hari kiamat daripada amal shālih lainnya" — memperkuat posisi akhlak
dalam keseimbangan perbuatan baik
Wasiat Rasul: "Aku tinggalkan dua pusaka;
Kitabullah dan Sunnahku. Keduanya tidak akan pernah berpisah hingga di
telaga." — meneguhkan kedua sumber ini sebagai landasan pendidikan
karakter
3. Pendapat para Ahli dan Filosofi Pendidikan
Hasil riset pendidikan karakter dari perspektif
Al-Qurʾan dan hadits menyatakan bahwa karakter adalah dasar kualitas manusia,
berpengaruh dalam pikiran, sikap, rasa, serta tindakan sehari-hari
Pendidikan karakter menurut Surah Al-Isra’
ditujukan sebagai solusi moral terhadap krisis etika yang terjadi saat ini,
sekaligus sebagai penangkal ideologi radikal
Pendidikan karakter Islam dirancang untuk
menumbuhkan moral Islami melalui pemikiran, perilaku terhadap Tuhan, diri,
manusia, dan lingkungan
Ahmad ibn Hanbal (Imam Malik): Karakter moral bisa
diperbaiki melalui practice dan internalisasi nilai selama hidup seseorang
Muhammad Iqbal (filsuf pendidikan): Memisahkan
pengetahuan moral dengan tindakan moral tak cukup. Karakter benar-benar muncul
ketika nilai seperti kemauan baik, pengorbanan, ketabahan, dan kasih sayang
menjadi bagian dari jiwa dan rutinitas nyata.
4. Manfaat dan Implementasi dalam Dunia Pendidikan
4.1. Manfaat Pendidikan Karakter
Melemahkan fenomena kriminalitas dan degradasi
moral dengan menciptakan siswa yang berintegritas
Meningkatkan kerja sama, tanggung jawab, dan
kepedulian sosial, khususnya melalui internalisasi nilai seperti gotong royong,
integritas, dan kemandirian
Membangun generasi tangguh yang memiliki etos
kerja, kreatif, profesional, tahan banting, serta pembelajar sepanjang hayat
Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa sebagai
bagian dari karakter nasionalis dalam pendidikan modern
4.2. Strategi Implementasi di Sekolah
Metode yang dianjurkan: teladan (uswah), kebiasaan
baik (habituation), nasehat (mauẓiḥah), motivasi-pencegahan (targhib–tarhib),
dan cerita atau perumpamaan (qissah)
Peran guru dan orang tua sangat krusial sebagai
figur pendidik dan pengawal nilai karakter sejak dini
Kurikulum karakter Islam mengintegrasikan Al-Qurʾan
dan hadits bukan hanya sebagai materi agama, tetapi juga fondasi moral bagi
kehidupan sehari-hari siswa
Program sekolah berbasis karakter Islami
menunjukkan bahwa internalisasi karakter melalui kegiatan terstruktur mampu
membentuk kepribadian mulia siswa SD/MTs
Kesimpulan dan Rekomendasi
Pendidikan karakter bukan sekadar pelengkap dalam
kurikulum, melainkan inti dari pendidikan sejati. Nilai-nilai akhlak Islam yang
bersumber dari Al-Qurʾan dan Sunnah Nabi ﷺ memberikan arah menyeluruh dalam
membentuk anak didik menjadi insan terbaik. Berbagai ayat dan hadits
mempertegas bahwa karakter adalah tujuan utama pendidikan, bukan hanya
pengetahuan.
Rekomendasi untuk sekolah:
Jadikan pendidikan karakter bagian formal dalam
kurikulum dan budaya sekolah.
Latih guru dan orang tua untuk menjadi teladan
nyata dalam akhlak baik.
Gunakan metode internalisasi karakter dalam setiap
aktivitas pembelajaran.
Monitor perkembangan karakter siswa melalui
observasi perilaku dan refleksi rutin.
Dengan konsistensi dan keteladanan, pendidikan
karakter akan semakin kuat, menyiapkan generasi masa depan yang tidak hanya
cerdas, tetapi juga berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berkontribusi
positif bagi bangsa.
Daftar Referensi
Wibowo & Hidayat, “Al-Qurʾan & Hadits
sebagai Pedoman Pendidikan Karakter”
ResearchGate
Riset karakter Islam, konsep, dan pendidikan
karakter
Neliti
ResearchGate
Nilai pendidikan karakter dalam Surah Al-Israʾ
23–38
Atlantis Press
Penguatan karakter di MTs dan integrasi kurikulum
Islam
Indo Jurnal
Metode internalisasi karakter di sekolah Dasar
Islam
Wasiat Rasul ﷺ mengenai Kitabullah dan Sunnah
Jic Nusantara
Hadits “dikirim untuk menyempurnakan akhlak” dan
karakter paling utama
Wikipedia
Perspektif moral Islam dan pengendalian karakter
Muhammad Iqbal: filosofi pendidikan karakter